KEDISIPLINAN MENUJU MASA DEPAN YANG CERA
Sebanyak 76 siswa SMP St. Aloysius Turi-Sleman, Yogyakarta, mengikuti Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) di lingkungan SMP sendiri, Sabtu-senin (1-3/11 2008).
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan lembaga pendidikan SMP St. Aloysius Turi. Pelatihan bertujuan membentuk kepribadian bermutu, Kedisiplinan, tanggung jawab, tegas dan keberanian serta dewasa dalam segala aspek. Hadir sebagai pelindung utama Br. Pius Suyoto, CSA (Kepsek), Br. Philipus Neri, CSA sebagai ketua pelaksana, dan semua para guru/ karyawan sebagai penanggung jawab, dan beberapa anggota OSIS. Peserta yang ikut adalah kelas tujuh (VII) dan kelas Delapan (VIII). Mengawali LKTD diadakan Perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Wiratno, Pr (Kapelan paroki Yohanes Rasul Somohitan). Dalam kotbahnya beliau mengharapkan agar selama proses LKTD anak-anak dapat mengikuti dengan bebas, berani, tanpa paksaan. Karena ini semua demi masa depan kita. Seuasi Misa, peserta dibagi ke dalam tujuh kelompok. Dengan maksud supaya tujuan diatas dapat tercapai. Dengan kelompok yang berdinamika ini peserta kiranya dapat memperjuangkan nilai-nilai kedisplinan, keberanian, kejujuran, kepercayaan diri, kerja sama rendah hati, kreativitas dan bertanggung jawab.
Hari pertama, peserta mengolah Spiritualitas kepribadian (Self Spirituality). Dengan m,enonton sebuah Film. Peserta mendiskusikan bersama tentang isi film, selain itu peserta juga diajak untuk belajar bercerita dan saling berbagi serta berargumentasi.
Hari kedua peserta dihantar mengolah dan mendalami bersama Kepemimpinan dan Public Speaking. Intinya bahwa sebagai pemimpin harus bisa berbicara di depan umum. Mereka megikuti Out bound, management conflict.
Malam pkl 24.00, peserta mengikuti Rosasrio Tersalib dan pertobatan. Jalan salib ini memang tidak semua perhentian dibuat, namun langsung dimulai dari perhentian kesepuluh sampai empat belas. Perhentian pertama peserta berjalan biasa, perhentian kedua peserta jalan jongkok, sambil memikul tongkat masing-masing. Perhentian ketiga peserta berjalan dengan Lutut. Perhentian keempat peserta merayap, dan perhentian terakhir peserta berjalan seperti biasa. Setelah proses jalan salib ini, diadakan pertobatan lewat renungan dan penyadaran. Suasana tempat dibuat sedemikian rupa. Di tengah-tengah peserta dipasang lilin-lilin kecil dan sebuah salib, sehingga peserta dapat menemukan makna dari semua yang telah dilakukan. Terlebih menyadari akan besarnya pengorbanan Tuhan Yesus lewat orang tua kita. Demikian inti pesan dari Jalan salib dan Pertobatan ini, yang dipimpin oleh Br, Neri, CSA.
Di hari ketiga peserta diajak untuk mengenal bagaimana kinerja kerja dari OSIS, dan bagaimana terbentuknya OSIS lalu apa saja yang dibuat oleh OSIS. Semuanya demi mengembangkan daya kreativitas dan semangat belajar siswa. Mudah-mudahan kegiatan LKTD ini dapat diwujud nyatakan di tengah lingkungan keluarga dan masyarakat kita, bukan hanya sebatas disisni dan di tempat ini, dan yang tidak kalah penting lagi adalah jadikan kita untuk memimpin diri kita sendiri. Pesan dari Br. Pius, CSA pada akhir kegiatan.
Oleh : Br. Liber, CSA
Rabu, 15 April 2009
LKTD SMP SANTO ALOYSIUS TURI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar